Happy St. Totteringham's Day 2016





Rivalitas dalam sepakbola itu biasa, selama nuansa rivalitas untuk membangun rasa bangga terhadap tim idolanya. Bagi pecinta club liga inggris Arsenal, pasti tahu kalau rival sesungguhnya adalah Tottenham Hotsp*rs. Memang tidak segempita pertandingan antara Inter Milan versus AC. Milan di Italia, atau Barcelona vs Real Madrid di Spanyol, tapi rivalitas Arsenal dan Sp*rs ini bukan rivalitas biasa. Persaingan dua club ini dimulai saat Arsenal pindah dari Plumstead ke Highbury yang terletak di London Utara. Inilah yang memunculkan persaingan sengit karena markas mereka hanya berjarak empat kilometer. Bayangkan, jarak antara Surabaya dan Malang yang 89 KM saja bisa sangat gaduh saat Persebaya ketemu Arema, atau jarak 150 KM Jakarta – Bandung bisa membuat Mabes Polri turun tangan saat Persija ketemu Persib, apalagi yang cuma berjarak 4 KM. Rivalitas kedua tim makin panas karena di kalangan fans Arsenal diharamkan untuk menyebut nama club tetangga itu dengan sempurna, maka lahirnya sebutan Sp*rs untuk Tottenham Sp*rs (maaf, sayapun tidak bisa menyebut nama itu dengan sempurna :D ). 


Perayaan St.Totteringham’s Day
Jika teman2 ada yang  menonton pertandingan terakhir liga inggris musim 2015-2016 tadi malam antara Arsenal  vs Aston Villa pasti melihat dan merasakan betapa bahagianya penonton Arsenal di Emirates Stadium setelah announcer pertandingan mengumumkan skor pertandingan Newcastle vs Sp*rs. Supporter Arsenal sangat gembira, mendengar skor tertinggal sp*rs. Mulai skor 1-0, 2-0, kemudian agak hening saat skor berubah 2-1, lalu gegap gempita stadium makin menjadi jadi setelah skor 3-1 kemudian 4-1. Kameramen pertandingan dengan epic mengambil nuansa sumringah di wajah para pendukung Arsenal, mulai anak kecil sampai orangtua. Seakan tak peduli kalau beberapa minggu lalu mereka protes kinerja pelatih Arsene Wenger dengan poster “Time For Change”. Semua gembira, juga saya yang menonton pertandingan itu di televisi. Kemudian berkumandang suara chant supporter “it's happen again, it's happen again, tottenham sp*rs,  it's happen again.” Ini lagu wajib yang dinyanyikan setelah posisi Arsenal di klasemen dipastikan tidak terkejar lagi oleh Sp*rs. Ya, itulah perayaan St. Totteringham Day. Perayaan yang kadang juga dikenal sebagai Hari Saint Totteridge adalah sebuah konsep yang diciptakan oleh pendukung Arsenal di awal 1990-an, pertama kali dipublikasikan pada tahun 2002 di arseweb.com. Pada 2010, Hari St Totteringham mulai banyak disebut-sebut di media-media mainstream (chiark.greenend.org.uk). 

Totteringham's Day selalu dirayakan pendukung Arsenal setidaknya dalam 21 musim terakhir. Posisi klasemen tadi malam sebelum pertandingan terkahir, Arsenal berada di posisi ketiga dengan point 68 sementara sp*rs 70, jika Arsenal menang dan Sp*rs juga menang maka Arsenal akan tetap finish pada peringkat tiga dgn point 71 dibawah Sp*rs dengan point 73. Wajar, jika nuansa kemenangan di Emirates tadi malam dan berita kekalahan Sp*rs dari Newcastle, seperti merayakan sebuah gelar juara. Arsenal musim 2015-2016 finish peringkat dua dengan poin 71 dan Sp*rs di peringkat tiga poin 70. Kadang bagi sebagian supporter Arsenal, juara dan kemenangan tidak penting, yang penting dua hal, satu : Tidak Kalah dari Sp*rs, dua : tidak finish dibawah Sp*rs, bukan apa-apa sih, saya pribadi gak rela kalimat “Hey Sp*rs, forever in our shadow” itu hilang hehe.

Pada perayaan juara FA tahun 2015, dalam konvoi di kota london, kita tentu masih ingat Jack Wilshere, captain masa depan Arsenal menggunakan pengeras suara dan bertanya pada ribuan pendukung “what do you think of Tottenham ?” dan sama sama mereka jawab “shit” kemudian ditanya lagi “what do you think of shit?” dan dijawab lagi “Tottenham”. Rivalitas kedua tim sudah bukan dalam lapangan lagi, dalam hitungan menit tadi malam setelah supporter Arsenal di seluruh dunia memastikan perayaan St.Totteringham Day, pemain arsenal yang sedang dipinjamkan ke Roma, kiper Schzesny dan mantan bomber kidal Podolski ikut meramaikan dunia maya dengan postingan, its happen again, its happen again haha.  Pendukung Arsenal boleh berbangga karena sejak dilatih Wenger, semua tim yang main di liga utama inggris pernah finish dibawah Sp*rs, kecuali ARSENAL. Rivalitas tetap rivalitas, buat pendukung kedua tim di tanah air, tetap arahkan rivalitas pada nuansa membangun kebanggaan pada club kesukaan, ngechants dilawan dengan chants dalam event nobar, bukan makian tanpa nada. lawan dengan kesolidan dalam berkomunitas, kekompakan dalam berkarya. Oke itu sedikit pencerahan buat teman-teman gooners tentang st.totteringham day, sekali lagi mari rayakan ini dengan penuh kebanggaan, Happy Totteringham’s Day all gooners goonerettes Indonesia, Sp*rs – Forever in our shadow. (FB)

Popular posts from this blog

Menjadi pemimpin organisasi komunitas (Teknik memimpin rapat) #2

Pembangunan E-Gov dalam perspektif PEGI